Blog List

Thursday 5 April 2018

KARAKTERISTIK LAMINASI BAMBU PADA PAPAN JABON

Author
Achmad Supriadi, Ignasia Maria Sulastiningsih, Subyakto Subyakto

Abstract


Tanaman jabon (Anthocephallus cadamba Miq.) sudah banyak ditanam oleh masyarakat sebagai bahan alternatif untuk keperluan bangunan dan mebel. Kayu jabon memiliki dua kelemahan, yaitu tidak kuat (termasuk kelas kuat IV) dan tidak awet (kelas awet V). Untuk meningkatkan sifat kekuatan kayu jabon dalam penelitian ini dilakukan pembuatan papan komposit kayu jabon laminasi bambu atau papan jabon laminasi bambu (PJLB). Bambu yang digunakan adalah bambu mayan (Gigantochloa robusta Kurz) dan bambu andong (Gigantochloa pseudoarundinaceae (Steudel) Widjaja). Kayu jabon dan bilah bambu andong dan bambu mayan yang digunakan untuk membuat PJLB direndam dalam larutan boron 7% hingga mencapai target retensi 6 kg/m3. PJLB dibuat dengan empat macam komposisi lapisan, menggunakan perekat isosianat dengan berat labur 250 g/m2 permukaan, dikempa dingin dengan lama pengempaan satu jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas kayu jabon akibat rekayasa PJLB dan pengaruh jumlah lapisan bambu tersebut terhadap sifat PJLB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas PJLB secara nyata dipengaruhi oleh jumlah lapisan bambu, kecuali keteguhan rekatnya. Pelapisan bambu pada kayu jabon (PJLB) telah meningkatkan nilai kerapatan sebesar 10%, modulus elastisitas (MOE) 71%, modulus patah (MOR) 34% dan keteguhan tekan 20% dibanding kayu jabon tanpa laminasi. PJLB memiliki sifat mekanis atau kekuatan setara dengan kayu kelas kuat III.

Keywords


Papan laminasi; jabon; bambu andong; bambu mayan; sifat fisis dan mekanis

References


Abdurachman & Hadjib, N. (2005). Kekuatan dan kekakuan papan lamina dari dua jenis kayu kurang dikenal. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 23(2), 87-100.
Abdurachman & Hadjib, N. (2009). Sifat fisik dan mekanik kayu lamina campuran kayu mangium dan sengon. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 27(3), 191-100.
Abdurachman, Hadjib, N., Jasni, & Balfas, J. (2015). Sifat papan komposit kombinasi bambu dan kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 27(3), 191-100.
Ahmad, M. & Kamke, F.A. (2011). Properties of parallel strand lumber from Calcutta bamboo (Dendrocalamus strictus). Wood Science Technology, 45, 63-72.
American Standard for Testing Material (ASTM). (1995a). Standard test methods for evaluating properties of wood-based fiber and particle panel materials. Philadelphia: Annual Book of ASTM Standard.
American Standard for Testing Material (ASTM). (1995b). Standard test methods for wood-based structural panels in compression. Philadelphia: Annual Book of ASTM Standard.
Dransfield, S., & Widjaja, E. A. (1995). Bamboos Plant Resources of South East Asia. Backhys Publisher, Leiden. Prosea Foundation., 7.
Hendradi, T. C. (2012). Statistik six sigma dengan Minitab. Panduan cerdas inisiatif kualitas. Yogyakarta: Andi Offset.
Japan Plywood Inspection Corporation (JPIC). (2003). Japanese agricultural standard for glued laminated timber. MAFF, Notification No. 234. The Ministry of Agriculture Forestry and Fisheries. Tokyo: Japan Plywood Inspection Corporation.
Martawijaya, A., Kartasudjana, I., Mandang, Y.I., Kadir, K., & Prawira, S. A. (2005). Atlas Kayu Indonesia Jilid II (edisi revisi). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.
Oey D.S. (1990). Berat jenis dan jenis-jenis kayu Indonesia dan pengertian beratnya kayu untuk keperluan praktek. Pengumuman Nr. 13. Bogor: Lembaga Penelitian Hasil Hutan.
Santoso, A., I.M.Sulastiningsih, Pari, G., & Jasni. (2016). Pemanfaatan ekstrak kayu merbau untuk perekatan produk laminasi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(2), 89-100.
Setyaji, T., Nirsatmanto, A., Sunarti, S., Surip, D., Kartikaningryas, Yuliasruti, D. S., & Sumaryana. (2014). Budidaya intensif jabon merah. Bogor: IPB Press.
Sudjana. (2006). Desain dan analisis eksperimen. Bandung: Tarsito.
Sulastiningsih, I. M. (2008). Beberapa sifat bambu lamina yang terbuat dari tiga jenis bambu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 26(3), 277-287.
Sulastiningsih, I.M., & Hadjib, N. (2009). Physical and mechanical properties of laminated bamboo board. Journal of Tropical Forest Science, 21(3), 246-251.
Sulastiningsih, I.M., Hadjib, N., & Santoso, A. (2005). Pengaruh lapisan kayu terhadap sifat bambu lamina. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 23(1), 15-22.
Sulastiningsih, I.M., Ruhendi, S., Massijaya, M.Y., Darmawan, I.W., & Santoso, A. (2014). Pengaruh komposisi arah lapisan terhadap sifat papan bambu komposit. Jur nal Penelitian Hasil Hutan, 32(3), 221-232.
Sulastiningsih, I. M., Santoso, A., & Krisdianto. (2016). Karakteristik papan bambu lamina susun tegak dari bilah bambu andong (Gigantochloa pseudoarundinacea (Steud.) Widjaja). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(3), 167-177.
Verma, C. S., & Chariar, V. M. (2012). Development of layered laminate bamboo composite and their mechanical properties. Composites Part : B43, 1063-1069.



DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2017.35.4.263-272
For further details log on website :
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2845

No comments:

Post a Comment

Advantages and Disadvantages of Fasting for Runners

Author BY   ANDREA CESPEDES  Food is fuel, especially for serious runners who need a lot of energy. It may seem counterintuiti...