Setelah pembahasan sebelumnya tentang Energi Potensial dan Energi Kinetik, kali ini kita beralih ke pembahasan mengenai energi kimia dalam termokimia.
Setiap zat di alam ini memiliki energi potensial yang berasal dari komposisinya. Dalam hal ini energi tersebut disimpan dalam bentuk ikatan kimia yang populer diistilahkan Energi Kimia.
Semakin tinggi energi dari suatu ikatan kimia, maka semakin tidak stabil zat tersebut, artinya ikatan ini semakin mudah putus (tidak kuat).
Suatu reaksi kimia dapat menghasilkan energi atau menyerap energi. Energi ini bisa dalam bentuk panas.
Ini adalah reaksi yang sangat umum kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja ketika menyalakan kompor gas, terjadi reaksi antara Propana (C3H8) dengan gas Oksigen (O2) yang menghasilkan CO2, H2O dan panas.
Panas yang dihasilkan pada reaksi pembakaran ini merupakan bukti adanya reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang memberikan panas dari sistem ke lingkungan.
Contoh reaksi eksoterm ini ialah reaksi pembakaran Metana. Skema reaksi termokimia ini ialah seperti pada gambar:
Panah warna merah merupakan energi panas yang dilepaskan dari sistem ke lingkungan, dan PE merupakan perubahan energi potensial (energi kimia senyawa) dari reaktan menjadi produk.
Dalam setiap reaksi eksoterm, sebagian energi potensial (energi kimia) dikonversi dalam bentuk ikatan kimia(baru) dan sebagian sisanya dikonversi menjadi panas.
Contoh dari reaksi Endoterm ialah antara N2 dan O2 yang menghasilkan senyawa oksida nitrogen (NO). Skema reaksi termokimianya ialah seperti pada gambar berikut:
Panah berwarna merah menunjukkan energi panas yang diserap dari lingkungan menuju ke sistem, dan PE merupakan perubahan energi potensial dari reaktan menjadi produk.
Pada reaksi ini, jumlah energi potensial reaktan ditambah dengan panas yang diserap sistem akan sama dengan energi potensial dari produk. Dengan kata lain, panas yang diserap akan sama dengan PE.
Pembahasan mengenai energi kimia ini sangat penting. Pengetahuan mengenai jenis reaksi endoterm dan reaksi eksoterm diperlukan agar tidak salah melakukan reaksi kimia. Jika melakukan reaksi eksoterm di laboraturium dengan reaksi yang spontan dan temperatur yang sangat tinggi, maka dapat mengakibatkan ledakan (explosion).
Oke, sekian dulu, selanjutnya kita akan belajar mengenai Pengertian Entalpi dan Kalorimetri.
Thanks for reading. :D
For further information log on website :
https://www.mystupidtheory.com/2015/04/pengertian-reaksi-eksoterm-dan-reaksi.html
Energi Kimia, Sistem dan Lingkungan
Sebelum mempelajari mengenai termokimia, kalian harus mampu membedakan antara sistem dan lingkungan. Sistem merupakan bagian dari alam semesta yang menjadi fokus pengamatan kita, sedangkan Lingkungan adalah seluruhnya yang ada di alam.Setiap zat di alam ini memiliki energi potensial yang berasal dari komposisinya. Dalam hal ini energi tersebut disimpan dalam bentuk ikatan kimia yang populer diistilahkan Energi Kimia.
Semakin tinggi energi dari suatu ikatan kimia, maka semakin tidak stabil zat tersebut, artinya ikatan ini semakin mudah putus (tidak kuat).
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Exoterm Reaction |
Reaksi Eksoterm
Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan panas dari sistem ke lingkungan.Ini adalah reaksi yang sangat umum kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja ketika menyalakan kompor gas, terjadi reaksi antara Propana (C3H8) dengan gas Oksigen (O2) yang menghasilkan CO2, H2O dan panas.
Panas yang dihasilkan pada reaksi pembakaran ini merupakan bukti adanya reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang memberikan panas dari sistem ke lingkungan.
Contoh reaksi eksoterm ini ialah reaksi pembakaran Metana. Skema reaksi termokimia ini ialah seperti pada gambar:
Panah warna merah merupakan energi panas yang dilepaskan dari sistem ke lingkungan, dan PE merupakan perubahan energi potensial (energi kimia senyawa) dari reaktan menjadi produk.
Dalam setiap reaksi eksoterm, sebagian energi potensial (energi kimia) dikonversi dalam bentuk ikatan kimia(baru) dan sebagian sisanya dikonversi menjadi panas.
Reaksi Endoterm
Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap panas dari lingkungan ke sistem. Panas dari lingkungan akan diserap oleh sistem kemudian diubah menjadi ikatan kimia.Contoh dari reaksi Endoterm ialah antara N2 dan O2 yang menghasilkan senyawa oksida nitrogen (NO). Skema reaksi termokimianya ialah seperti pada gambar berikut:
Panah berwarna merah menunjukkan energi panas yang diserap dari lingkungan menuju ke sistem, dan PE merupakan perubahan energi potensial dari reaktan menjadi produk.
Pada reaksi ini, jumlah energi potensial reaktan ditambah dengan panas yang diserap sistem akan sama dengan energi potensial dari produk. Dengan kata lain, panas yang diserap akan sama dengan PE.
Pembahasan mengenai energi kimia ini sangat penting. Pengetahuan mengenai jenis reaksi endoterm dan reaksi eksoterm diperlukan agar tidak salah melakukan reaksi kimia. Jika melakukan reaksi eksoterm di laboraturium dengan reaksi yang spontan dan temperatur yang sangat tinggi, maka dapat mengakibatkan ledakan (explosion).
Oke, sekian dulu, selanjutnya kita akan belajar mengenai Pengertian Entalpi dan Kalorimetri.
Thanks for reading. :D
For further information log on website :
https://www.mystupidtheory.com/2015/04/pengertian-reaksi-eksoterm-dan-reaksi.html
No comments:
Post a Comment