Blog List

Thursday, 11 February 2016

SIFAT KAYU

Kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu.  Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya.  Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.  Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta macam penggunaannya.

Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi.  Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.  Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda.  Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda.  Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
  1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
  2.  Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
  3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
  4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.

Fizik Kayu

  1. Berat Kayu
    Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya.  Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.  Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).  Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
  2. Awet Kayu
    Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perosak kayu dari luar seperti serangan  bubuk dan sebagainya. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perosak kayu.  Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu asal .
  3. Warna Kayu
    Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang Berbers- beza.
  4. Tekstur Kayu
    Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.  Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus , kayu bertekstur sedang (contoh: jati ) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti ).
  5. Arah Serat Kayu
    Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sebatang  Pokok.   Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
  6. Kesan Raba
    Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dan sebagainya ).  Kesan raba pada setiap jenis kayu berbeza- beza bergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
  7. Bau dan Rasa Kayu
    Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.  Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
  8. Nilai Dekoratif Kayu
    Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.  Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
  9. Higroskopis Kayu
    Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air.  Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.  Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
  10. Sifat Kayu terhadap Bunyi yang terdiri dari :
    1. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
    2. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.  Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
  11. Daya Hantar Panas
    Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
  12. Daya Hantar Listrik
  13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik.  Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.  Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh  dikatakan sama dengan daya hantar air.
Kegunaan Kayu
Terdapat banyak kegunaan kayu diantaranya:

  1. Sebagai bahan binaan - kayu digunakan untuk membuat tiang, lantai, dinding, rasuk, jambatan, landasan keretapi, cerucuk dan sebagainya.
  2. Sebagai bahan perabot
  3. Untuk pembungkusan – secara ringan atau berat
  4. Untuk membuat alatan dan pemegang
  5. Sebagai bahan larikan (turnery) dan patung permainan..
  6. Dijadikan venir, papan lapis dan papan gantian.
  7. untuk menghasilkan kertas dan sebagai bahan mentah dalam menghasilkan alkohol kayu, arang, turpentine dan lain-lain lagi.


  1. Banyak jenis kayu tempatan yang bermutu tinggi baik untuk bahan pembinaan mahupun kegunaan bahan yang lain. Jenis kayu yang biasanya digunakan ialah:


  1. Kayu lembut seperti damar minyak
  2. Kumpulan kayu keras yang berat seperti cengal, balau/selayan batu, kekatung, merbau, tembusu dan resak
  3. Kumpulan kayu keras yang sederhana berat seperti kapur, kempas, keruing dan tualang.                                                                   
  4. Kumpulan kayu keras yang ringan contohnya jelutung, meranti, nyatuh, ramin, sepetir dan kayu getah


  1. Dengan pengeringan tanur, kayu dapat dikeringkan dalam masa yang lebih singkat disamping menghasilkan kayu-kayu kering yang lebih seragam. Pada dasarnya, pengeringan tanur ini memerlukan satu relau atau tanur yang dapat mengawal suhu, kelembapan dan peredaran udara. Proses ini dapat dicepatkan dengan meninggikan suhu serta mengawal peredaran udara di dalamnya. Stim juga dimasukkan ke dalam tanur pada hujung proses pengeringan untuk mengurangan retak dan mengawal kecacatan kayu serta mencepatkan proses pengeringan, terdapat beberapa jenis tanur yang digunakan, antaranya ialah tanur berbilik, tanur berperingkat, tanur jet stim, tanur berkipas luar dan tanur berkipas dalam.


  1. Kesan kecacatan kayu terhadap pembinaan


  1. Terpiuh - hasil daripada pengeringan yang tidak baik
  2. Menggeleding – hasil daripada proses pengeringan semulajadi yang tidak sempurna
  3. Pecah – proses pengeringan yang tidak seragam
  4. Merekah - hasil daripada proses pengeringan semulajadi yang tidak sepurna
  5. Melengkung – akibat daripada pengeringan yang tidak stabil
  6. Berlubang – faktor semulajadi daripada serangan serangga / haiwan

Pengelasan Kayu


Jadual 1.1 : Menunjukkan Senarai Beberapa Jenis Kayu dan Kegunaanya.
Kumpulan
Nama
Ketumpatan
Kekuatan
Tekanan/Kelasakan
Kegunaan







Keras dan berat
Gred A
Cengal
Balau/
Selayan batu
Kekatong




Merbau


Resak




Tembusu
993kg/m3
1027kg/m3







847kg/m3


9.979N/mm2



11.38N/mm2



9.17N/mm2



4.9-11.45N/mm2




8.00N/mm2
Kapal, rangka, ukiran.
Jambatan, landasan, cerocok, gelegar, lantai dan perabot
Rasuk, rangka pintu/tingkap, pemegang alat lantai parket dan panel.
Kerja hiasan, parket, perabot, venir dan pemegang alat.
Pembinaan berat, tiang rasuk, cerucuk, lantai, jambatan, kapal, rangka pintu/tingkap, landasan.
Pembinaan berat, lantai parket dan perabot.



Keras dan sederhana berat
Gred B
Kempas




Keruing



Kapur

Tualang
926kg/m3





926kg/m3



791kg/m3
875kg/m3
7.52N/mm2





4.34-9.17N/mm2


6.74N/mm2

8.0N/mm2
Pembinaan berat, tiang, gelegar, panel, jambatan, parket, gerobok, cerucuk dan pemegang alat.
Pembinaan umu, tiang, landasan, jambatan dan gerabak lori.
Kekuda, rasuk dan tiang.
Tiang, rasuk, parket, lantai dan perabot.








Keras dan ringan
Gred C
Nyatuh



Jelutung


Meranti




Ramin


Sepetir


Kayu getah
758kg/m3





707kg/m3




657kg/m3


707kg/m3



2.65N/mm2



3.38N/mm2






5.93N/mm2


4.69N/mm2
Pintu, tingkap, rasuk tiang, lantai, siling dan perabot.
Pensel, patung, bingkai gambar dan pemegang berus.
Pembinaan ringan, lantai, venir, perabot, papan lapis, pelapisan pintu, tingkap dan panel.
Hiasan perabot, dinding dalam dan panel.
Gerobok, panel dan perabot.
Perabot, panel, parket dan susur tangga.
Lembut
Gred D
Damar minyak
Panel hiasan, venir, papan lapis dan perabot
Sumber : Teknologi Binaan Bangunan (Tan Boon Tong), DBP (1994)



Pengerinagn Kayu

Kayu perlu dikeringkan sehingga kandungan lembapannya kurang daripada 15% barulah sesuai digunakan dalam kerja pembinaan, jika kandungan lembapan berlebihan kayu akan mengecut dan mengakibatkan kecacatan pada kerja yang dihasilkan. Oleh sebab itu proses pengeringan kayu merupakan satu langkah yang mesti dilakukan sebelum kayu boleh digunakan. Pengeringan mempunyai tujuan berikut :
menambahkan kekuatan, tahan lasakan dan kesenangan kerja.
mengurangkan kemungkinan kayu pecah, mengecut dan menggeleding.
mengelakkan kayu daripada serangan serangga dan kulat.
mengurangkan berat, menjimatkan kos penghantarannya.
untuk kemudahan kerja-kerja mengawet, mengecat dan menggilap.
menjadikannya lebih mudah membakar, jika dijadikan sebagai kayu api.



a)  Kaedah Pengeringan Secara Semulajadi



Proses pengeringan ini lambat dan mengambil masa yang panjang. Dalam proses ini kayu basah disusun dengan cara yang teratur dan dilindungi di bawah bumbung. Kayu tersebut dibiarkan menjadi kering sendiri. Jangkamasa yang diperlukan adalah bergantung kepada:
Jenis kayu Kandungan lembapan kayu Cara susunannya Iklim cuaca semasa pengeringan dilakukan

Proses pengeringan ini sukar dikawal. Oleh sebab itu, mutu kayu yang dihasilkan dengan cara ini tidak seragam.



b) Pengeringan Tanur


Dengan pengeringan tanur, kayu dapat dikeringkan dalam masa yang lebih singkat disamping menghasilkan kayu-kayu kering yang lebih seragam. Pada dasarnya, pengeringan tanur ini memerlukan satu relau atau tanur yang dapat mengawal suhu, kelembapan dan peredaran udara. Proses ini dapat dicepatkan dengan meninggikan suhu serta mengawal peredaran udara di dalamnya. Stim juga dimasukkan ke dalam tanur pada hujung proses pengeringan untuk mengurangan retak dan mengawal kecacatan kayu serta mencepatkan proses pengeringan, terdapat beberapa jenis tanur yang digunakan, antaranya ialah tanur berbilik, tanur berperingkat, tanur jet stim, tanur berkipas luar dan tanur berkipas dalam.

Selain kaedah-kaedah yang tersebut di atas, terdapat juga kaedah lain seperti pengeringan air, di mana kayu balak dimasukkan ke dalam sungai supaya sebahagian besar ‘sap’ dikeluarkan oleh air.



Kecacatan Kayu

Sebab-Sebab Kecacatan Kayu / Papan Dari Segi :


a) Semulajadi


  • Jenis tanah yang ditumbuhi pokok dan iklim yang dialami disepanjang pertumbuhannya boleh menyebabkan kecacatan. Kecacatan yang disebabkan oleh faktor ini ialah berbuku, rekah kipas, rekah bintang, rekah bulat dan ira berpintal.

  • Lumut menyerang kayu apabila kayu tersebut lembap dan akan mengakibatkan kayu itu reput. Contoh kecacatan ini ialah reput kering reput basah dan sebagainya.

  • Serangga merosakkan kayu dengan memakannya. Serangga seperti kumbang, penggerik dan anai-anai menyebabkan kayu berlubang-lubang dan kadangkala terus meruntuhkan sesebuah binaan


b) Faktor luaran

a) Kecacatan juga berlaku semasa pengeringan. Ini disebabkan kayu-kayu tidak disusun dengan betul, pengeringan tidak seragam, hawa terlalu tinggi, peredaran udara tidak cukup dan sebagainya. Contoh-contoh kecacatan ialah melengkung, piuh, pecah dan menggeleding.


b) Kecacatan berlaku semasa kayu balak diproses. Ini disebabkan oleh mesin atau cara kerja. Antara kecacatan jenis ini ialah pecah ira, lekuk, ira pepenjuru dan sebagainya.

Kesan kecacatan Kayu terhadap pembinaan.
  • Terpiuh - pengeringan yang tidak cukup baik
  • Ménggeleding - proses pengeringan semulajadi yang tidak sempurna.
  • Pecah - pengeringan yang tidak seragam.
  • Melengkung - pengeringan yang tidak stabil.
  • Berlubang - faktor daripada serangan makhluk perosak .
Tatacara Pengawetan Kayu :
Dengan Kaedah Sapuan, Semburan

Rendaman dan Tekanan

  • Ini merupakan pengawetan pada permukaan kayu sahaja. Kemasukan ubat awet ke dalam kayu biasanya tidak melebihi 3mm. Minyak kreosot panas digunakan untuk menyapu. Bahan kimia cecair dalam digunakan sebagai bahan untuk pencelup.

  • Kayu basah sesuai dicelupkan ke dalamnya kerana ubat awet yang pekat mudah diserap oleh sel-sel kayu. Selepas dicelup, kayu disusun tanpa menggunakan beroti selama beberapa minggu. Pengawetan pada kayu lapis dilakukan dengan mencampurkan ubat awet yang beracun seperti klordan atau arsenik trioksida ke dalam glu semasa kayu lapis dilapikkan. Pengawetan ini menjamin kayu lapis tidak dimakan anai-anai atau dirosakkan oleh serangga lain.

  • Kaedah tekanan pula memerlukan satu silinder yang bertekanan tinggi, tudungnya ditutup dan kayu dimasukkan kedalamnya.


Pengawetan Kayu

  • Ini merupakan pengawetan pada permukaan kayu sahaja. Kemasukan ubat awet ke dalam kayu biasanya tidak melebihi 3mm. Minyak kreosot panas digunakan untuk menyapu. Bahan kimia cecair dalam digunakan sebagai bahan untuk pencelup.
  • Kayu basah sesuai dicelupkan ke dalamnya kerana ubat awet yang pekat mudah diserap oleh sel-sel kayu. Selepas dicelup, kayu disusun tanpa menggunakan beroti selama beberapa minggu. Pengawetan pada kayu lapis dilakukan dengan mencampurkan ubat awet yang beracun seperti klordan atau arsenik trioksida ke dalam glu semasa kayu lapis dilapikkan. Pengawetan ini menjamin kayu lapis tidak dimakan anai-anai atau dirosakkan oleh serangga lain.
  • Kaedah tekanan pula memerlukan satu silinder yang bertekanan tinggi, tudungnya ditutup dan kayu dimasukkan kedalamnya.

    Kebaikan dan Keburukan Kayu
    Kayu mempunyai kebaikan dan keburukannya yang tersendiri. Antaranya kebaikannya ialah mudah direkabentuk bagi menghasilkan struktur binaan yang menarik dan mudah diperolehi. Manakala keburukannya pula ialah mudah reput, mudah terbakar, serangan serangga perosak seperti anai-anai, kurang lasak dan memerlukan kos yang tinggi bagi pembinaannya.

    Jenis-Jenis dan Kegunaan Kayu 

    • Papan lapis – merupakan lapisan venir yang diglukan secara bertindih selang-seli. Sekurang-kurangnya tiga lapis venir diglukan dengan ira kayu melintang satu sama lain supaya dapat kekuatan yang lebih. Ia digunakan untuk membuat bahagian-bahagian sekatan di dalam rumah atau bangunan seperti bilik dan sebagainya.
    • Papan serpihan – merupakan lapisan venir yang diglukan secara bertindih selang-seli. Sekurang-kurangnya tiga lapis venir diglukan dengan ira kayu melintang satu sama lain supaya dapat kekuatan yang lebih. Ia digunakan untuk membuat bahagian-bahagian sekatan di dalam rumah atau bangunan seperti bilik dan sebagainya.
    • Papan gentina – papan ini diperbuat daripada gentian kayu. Gentian kayu ditekan bersama pengikat dijadikan kepingan besar yang sesuai digunakan untuk pembinaan. Papan ini sesuai digunakan untuk kerja-kerja dalaman seperti dinding, siling, panel, pintu rata, permukaan perabot ayng berangka dan sebagainya.
  • Papan gentian – papan ini diperbuat daripada gentian kayu. Gentian kayu ditekan bersama pengikat dijadikan kepingan besar yang sesuai digunakan untuk pembinaan. Papan ini sesuai digunakan untuk kerja-kerja dalaman seperti dinding, siling, panel, pintu rata, permukaan perabot yang berangka dan sebagainya.
  •       
Latihan

  1. Namakan lima jenis kayu tempatan yang sesuai digunakan untuk pembinaan lantai kayu.

  1. Nyatakan proses pengeringan kayu.

  1. Huraikan proses pengeringan kayu secara semulajadi.

  1. Apakah kelebihan proses pengeringan tanur dibandingkan dengan proses semulajadi.

  1. Terangkan kecacatan yang berlaku pada kayu melalui proses pengeringan serta contoh-contohnya.

    Jawapan

  1. Lima jenis kayu tempatan yang sesuai digunakan untuk pembinaan lantai kayu ialah kayu resak, kayu tualang, kayu nyatuh, kayu meranti dan kayu balau.

  1. Proses pengeringan kayu ialah secara semulajadi dan pengeringan tanur

  1. Proses pengeringan ini lambat dan mengambil masa yang panjang. Dalam proses ini kayu basah disusun dengan cara yang teratur dan dilindungi di bawah bumbung. Kayu tersebut dibiarkan menjadi kering sendiri. Jangkamasa yang diperlukan adalah bergantung kepada jenis kayu, kandungan lembapan kayu, cara susunannya, iklim cuaca semasa pengeringan dilakukanProses pengeringan ini sukar dikawal. Oleh sebab itu, mutu kayu yang dihasilkan   dengan cara ini tidak seragam.

  1. Kelebihan proses pengeringan tanur ialah kayu dapat dikeringkan dalam masa yang singkat di samping menghasilkan kayu-kayu yang lebih seragam. Stim yang dimasukkan ke dalam tanur dapat mengurangkan retak, mengawal kecacatan dan mempercepatkan proses pengeringan.


  1. Kecacatan yang berlaku pada kayu melalui proses pengeringan disebabkan kayu-kayu tidak disusun dengan betul, pengeringan tidak seragam, hawa terlalu tinggi, peredaran udara tidak cukup dan sebagainya. Contoh-contoh kecacatan ialah melengkung, piuh, pecah, dan menggeleding.

Jenis Keemasan kayu

  • Wax – merupakan kemasan yang biasa digunakan sebagai lapisan terakhir untuk mendapatkan satu permukaan yang licin,rata dan berkilat.
  • Syelek – merupakan kemasan yang biasa digunakan pada kayu.Syelek ialah resin asli yang dihasilkan dari tahi serangga bernama lac bugs. Resin syelek larut di dalam alcohol dan digunakan untuk mengilat kayu. Syelek boleh digunakan secara sembur atau sapu dengan berus. Syelek didapati sebagai serpihan yang perlu dilarutkan di dalam alkohol untuk digunakan ataupun dibeli siap bancuh.
  • Lekar – terdiri daripada jenis resin (nitro–cellulose) ia merupakan kemasan lutsinar yang cepat kering. Lekar ini dilarut dengan thinner, boleh disapu ataupun disembur.
  • Cat – cat digunakan dalam perusahaan kayu untuk memberi lapisan kepada bahan-bahan kayu, besi, lepa, konkrit, batu-bata dan lain-lain lagi. Cecair cat mengandungi bahan-bahan pengikat dan pelarut. Bahan pengikat berfungsi untuk melekatkan pewarna pada permukaan yang dicat serta memberi sifat kalisan dan kelicinan. Pelarut pula berfungsi mengurangkan kelikatan cat dan memberi kesenangan kerja semasa mengecat.

JENIS-JENIS BAHAN PELARUT DAN KEGUNAANNYA


  • Turpentin – untuk melarutkan cat dan kerja-kerja pembersihan.
  • Spirit – sebagai bahan pelarut untuk melarutkan syelek
  • Tinner – untuk melarutkan cat yang lebih pekat kepada lebih cair.
  • Kerosin - untuk melarutkan lekar

Maklumat

1) Syelek – merupakan kemasan yang biasa digunakan pada kayu.Syelek ialah resin asli yang dihasilkan dari tahi serangga bernama lac bugs. Resin syelek larut di dalam alcohol dan digunakan untuk mengilat kayu. Syelek boleh digunakan secara sembur atau sapu dengan berus. Syelek didapati sebagai serpihan yang perlu dilarutkan di dalam alcohol untuk digunakan ataupun dibeli siap bancuh.

2) Lekar – terdiri daripada jenis resin (nitro–cellulose) ia merupakan kemasan lutsinar yang cepat kering. Lekar ini dilarut dengan thinner, boleh disapu ataupun disembur.

3) Cat – cat digunakan dalam perusahaan kayu untuk memberi lapisan kepada bahan-bahan kayu, besi, lepa, konkrit, batu-bata dan lain-lain lagi. Cecair cat mengandungi bahan-bahan pengikat dan pelarut. Bahan pengikat berfungsi untuk melekatkan pewarna pada permukaan yang dicat serta memberi sifat kalisan dan kelicinan. Pelarut pula berfungsi mengurangkan kelikatan cat dan memberi kesenangan kerja semasa mengecat.  

4) Turpentin – untuk mencairkan cat minyak. 

5) Spirit – sebagai bahan pelarut untuk melarutkan syelek

6) Tinner – untuk melarutkan cat, lekar dan melakukan kerja-kerja pembersihan.

Maklumat Kayu

1) Kayu mempunyai kebaikan dan keburukannya yang tersendiri. Antaranya kebaikannya ialah mudah direkabentuk bagi menghasilkan struktur binaan yang menarik dan mudah diperolehi. Manakala keburukannya pula ialah mudah reput, mudah terbakar, serangan serangga perosak seperti anai-anai, kurang lasak dan memerlukan kos yang tinggi bagi pembinaannya.

2) Perbezaan dan kegunaan kayu-kayu seperti dibawah:
a) Papan lapis – merupakan lapisan venir yang diglukan secara bertindih selang-seli. Sekurang-kurangnya tiga lapis venir diglukan denagn ira kayu melintang satu sama lain supaya dapat kekuatan yang lebih. Ia digunakan untuk membuat bahagian-bahagian sekatan di dalam rumah atau bangunan seperti bilik dan sebagainya.
b) Papan serpihan – merupakan lapisan venir yang diglukan secara bertindih selang-seli. Sekurang-kurangnya tiga lapis venir diglukan denagn ira kayu melintang satu sama lain supaya dapat kekuatan yang lebih. Ia digunakan untuk membuat bahagian-bahagian sekatan di dalam rumah atau bangunan seperti bilik dan sebagainya.

3) Wax – merupakan kemasan yang biasa digunakan sebagai lapisan terakhir untuk mendapatkan satu permukaan yang licin, rata dan berkilat.

a) Syelek – merupakan kemasan yang biasa digunakan pada kayu.Syelek ialah resin asli yang dihasilkan dari tahi serangga bernama lac bugs. Resin syelek larut di dalam alcohol dan digunakan untuk mengilat kayu. Syelek boleh digunakan secara sembur atau sapu dengan berus. Syelek didapati sebagai serpihan yang perlu dilarutkan di dalam alkohol untuk digunakan ataupun dibeli siap bancuh.

b) Lekar – terdiri daripada jenis resin (nitro–cellulose) ia merupakan kemasan lutsinar yang cepat kering. Lekar ini dilarut dengan thinner, boleh disapu ataupun disembur.

c) Cat – cat digunakan dalam perusahaan kayu untuk memberi lapisan kepada bahan-bahan kayu, besi, lepa, konkrit, batu-bata dan lain-lain lagi. Cecair cat mengandungi bahan-bahan pengikat dan pelarut. Bahan pengikat berfungsi untuk melekatkan pewarna pada permukaan yang dicat serta memberi sifat kalisan dan kelicinan. Pelarut pula berfungsi mengurangkan kelikatan cat dan memberi kesenangan kerja semasa mengecat.


4) Tanggam siku diperbuat daripada dua permukaan kayu yang bertemu secara bersudut tepat. Ia boleh diglukan dan dipakukan atau diskrukan. Jenis tanggam ini digunakan pada pembinaan kotak yang dibuat secara cepat.




No comments:

Post a Comment

Advantages and Disadvantages of Fasting for Runners

Author BY   ANDREA CESPEDES  Food is fuel, especially for serious runners who need a lot of energy. It may seem counterintuiti...