Blog List

Wednesday 6 September 2017

Seni ukir kayu Kelantan Malaysia :: Pertengahan abad XV hingga abad XX

Author
Il, Izani Bin Mat
Pembimbing: Prof.Drs. SP. Gustami, SU
ABSTRACT : The development of craft history in the world is parallel to the development of culture in a society. To study the craft development of the society, we have to study their anthropology and culture. The diversification of craft by different ethnic groups in Malaysia is an interested subject to study because little research has been done on the topic. Contrary to popular belief, craft is not a physical and functional item, but in actual fact, it transcends the functionality and becomes a symbol culture of the society, in other words a visual language of that particular society. So if we want to study specifically about the craft of a society, we must deeply understand the culture of society we study. In this writing, the writer tries to represent a history development in wood carving among the Malay Society in Kelantan explicitly. The study is not confined to the development of products from the aspects physical function, but also in the development of philosophical values of Malay society which is concealed and embedded in the meaning of wood carving they have produced. Kelantan has been chosen for this wood carving study because it represents the symbol of Malaysia woodcarving and also symbol of the Malay society. Added with the fact that Kelantan had become a main center for craftsmen in the Malay society. For the purpose of better understanding, the writer has divided the development of Malaysia craft into four periods, which are Hindu, Islamic, colonization and occupation, and after independent. The concept of craft is heavily dependent on religion, which in turn construct believe, values and customs. Which are evident in the Hindu/Buddhist and Islamic period, although the craft concept was much dependent on religion, colonization also has profound influence. Besides the beautiful and intricate motives, philosophically Kelantan Wood Carving is not only popular in artistic aspect but it also popular in its meaning and Philosophy. Key Word: Artist, Art Work, political and social aspect.
INTISARI : Sejarah perkembangan kriya di sesuatu negara adalah sejalan dengan perkembangan kebudayaan suatu bangsa itu sendiri. Untuk mengkaji perkembangan seni sesuatu bangsa kita harus mengkaji perkembangan antropologi dan budaya sesuatu bangsa itu sendiri. Kebinekaan etnik dengan berbagai kriya yang dihasilkan merupakan bidang yang menarik untuk dikaji. Apa lagi kajian yang mengarah kepada kriya yang bersifat etnik di Malaysia sangat kurang dikaji. Ini adalah karena masyarakat kita hari ini menganggap hasil karya dalam bentuk kriya yang dihasilkan hanya berfungsi sebagai fungsi gunaan secara fisikal, bukan sebagai simbol budaya masyarakat atau dengan kata lain sebagai bahasa visual masyarakat itu sendiri. Jadi jika kita ingin mengkaji secara spesifik perkembangan seni suatu bangsa kita harus mendalami kebudayaan sesuatu bangsa yang dikaji. Dalam penulisan ini penulis coba untuk mengungkapkan sejarah perkembangan seni ukir kayu di kalangan masyarakat Melayu di Kelantan secara lebih mendalam. Kajian yang dibuat bukan hanya terbatas pada aspek perkembangan produk dari segi fungsi gunaan dalam bentuk fisikalnya saja tetapi juga berkaitan dengan perkembangan nilai-nilai falsafah kehidupan masyarakat Melayu yang tersirat di balik makna ukiran kayu yang diciptakan. Pemilihan negeri Kelantan sebagai tempat kajian tentang seni ukir kayu adalah karena negeri Kelantan merupakan simbol ukiran kayu di Malaysia dan negeri Kelantan juga menjadi simbol ukiran kayu bagi masyarakat Melayu di Malaysia. Ini adalah karena keberadaan seni ukir kayu di Malaysia secara khususnya berpusat di Kelantan dan perajin atau seniman ukir kayu di Kelantan mayoritas terdiri dari etnik Melayu. Untuk mempermudah penulisan ini penulis telah membagi perkembangan seni ukir kayu di Malaysia pada empat zaman iaitu zaman pengaruh Hindu, zaman pengaruh Islam, zaman penjajahan dan zaman setelah kemerdekaan. Konsep kriya yang bersumber dari agama diungkapkan dalam zaman Hindu/Budha dan zaman Islam, pada saat konsep kriya yang bersumberkan pengaruh Barat dan keagamaan diungkapkan dalam zaman penjajahan Inggeris dan setelah kemerdekaan. Dengan berlandaskan falsafah disebalik perwatakan motif yang dihasilkan oleh seniman ukir kayu Kelantan, seni ukir kayu Kelantan bukan hanya dikagumi dari aspek keindahan fisikalnya saja tetapi kekaguman yang paling mendalam adalah nilai-nilai makna yang tersirat di balik makna falsafah yang menjadi pegangan seniman ukir kayu Kelantan. Key word: Seniman, Karya seni, sosio budaya dan politik.
Kata kunciSeni Ukir Kayu,Kelantan Malaysia,Pertengahan Abad XV,XX
Program StudiS2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM
No Inventarisc.1 (2417/H/2003)
Deskripsixiv, 124 p., bibl., ills., 30 cm
BahasaIndonesia
JenisTesis
Penerbit[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2003
LokasiPerpustakaan Pusat UGM
FileTulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi

For further details log on website :
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=21643

No comments:

Post a Comment

Advantages and Disadvantages of Fasting for Runners

Author BY   ANDREA CESPEDES  Food is fuel, especially for serious runners who need a lot of energy. It may seem counterintuiti...